Mengemudi Ramah Lingkungan Tekan Konsumsi BBM

Mengemudi Ramah Lingkungan Tekan Konsumsi BBM

 JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyosialisasikan manfaat mengemudi ramah lingkungan (eco-driving) lewat kegiatan "Workshop dan Rally Eco-Driving" yang diikuti 150 peserta.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan manfaat 'eco-driving' serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan praktik mengemudi ramah lingkungan. Terdapat 100 mobil yang digunakan dalam kegiatan ini," kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH MR Karliansyah dalam keterangan tertulis, Ahad (1/6).
"Dengan memahami cara mengemudi yang ramah lingkungan, diharapkan terdapat potensi penghematan bahan bakar minimal 10 persen dari setiap peserta 'Rally Eco-Drive'. Praktik 'eco-driving' mengambil rute kombinasi jalan tol dan bukan tol yang ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit diikuti dengan pengukuran konsumsi bahan bakar," kata Karlainsyah.
"Sebagaimana riset, 'eco-driving' terbukti menurunkan konsumsi bahan bakar sekitar 10-20 persen dibandingkan mengemudi biasa. Cara mengemudi ramah lingkungan itu mampu mengurangi tingkat pencemaran udara, mengubah cara mengemudi menjadi lebih nyaman serta mengurangi kecelakaan lalulintas. Program ini mendukung penghematan atau efisiensi penggunaan energi," katanya.
Dia mengatakan tema kegiatan 'eco-driving' tahun ini adalah mendorong penggunaan bahan bakar rendah sulfur. "Tema ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat untuk menggunakan dan memilih bahan bakar yang rendah sulfur sebagai bahan bakar yang lebih bersih. Bahan bakar yang lebih bersih tersebut adalah bahan bakar nonsubsidi ataupun bahan bakar alternatif lainnya, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar biofuel," kata dia.
"Dengan pengoperasian kendaraan yang lebih ramah lingkungan maka kerusakan komponen kendaraan dan biaya perawatan dapat diminimalkan secara signifikan. Pada akhirnya, setiap penerapan 'eco-driving' secara konsisten akan mendapat keuntungan finansial bagi pelakunya," kata dia.
Program 'eco-driving', kata dia, telah dilaksanakan di negara-negara Eropa sejak akhir 1980-an seperti di Swiss dan Jerman. Bahkan penerapan kebijakan 'eco-driving' di Swiss diklaim telah menghemat bahan bakar sebesar 1,9 juta liter per tahun.
"Bahkan di beberapa negara Eropa sertifikat 'eco-driving' dijadikan salah satu persyaratan untuk memperoleh surat izin mengemudi," katanya.

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Galih Oviedo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger