Banyumas Extravaganza Dijadikan Ajang Promosi Wisata Jateng

Banyumas Extravaganza Dijadikan Ajang Promosi Wisata Jateng

Yogi Ardhi/Republika
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengharapkan pergelaran Banyumas Extravaganza dapat menjadi ajang promosi wisata Jateng.

"Saya membayangkan kalau 'event' ini dijadikan acara tahunan yang melibatkan juga seluruh masyarakat eks Keresidenan Banyumas, kemudian kita tampilkan seluruh potensi budaya yang ada. Saya ingin ini (Banyumas Extravaganza, red.) menjadi 'event' jualan pariwisata eks Keresidenan Banyumas, khususnya Jawa Tengah," katanya di Purwokerto, Minggu.

Gubernur mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada pembukaan Banyumas Extravaganza di Alun-alun Purwokerto.

Banyumas Extravaganza merupakan kegiatan tahunan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.

"Kalau itu bisa dilakukan, saya ingin nanti kita undang partisipan, tamu-tamu asing untuk melihat. Kalau itu bisa terjadi, minimal kita bisa mendorong apa yang ada di Banyumas, maksimalnya kita bisa menasionalkan dan menduniakan Banyumas," kata Ganjar.

Terkait dengan peringatan Hari Jadi Ke-432 Kabupaten Banyumas yang jatuh pada tanggal 6 April 2014, dia mengharapkan hal itu bisa menjadi momentum untuk bangkit, memajukan, serta menyejahterakan masyarakat Banyumas.

Saat ditemui usai pembukaan Banyumas Extravaganza, Ganjar mengharapkan pertunjukan tersebut dapat ditingkatkan.

"Hari ini, kreasi dan inovasinya bagus. Bahkan, anak SMP dan SMA saja mau untuk melakukan sebuah inovasi, menurut saya luar biasa," katanya.

Jika semua itu dapat dipadukan, kata dia, kegiatan tersebut bisa menjadi acara tahunan dengan menghadirkan bintang tamu dari kabupaten-kabupaten tetangga.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan bahwa dalam pegelaran Banyumas Extravaganza ditampilkan atraksi Kentongan Cablaka yang melibatkan 432 penabuh kentongan dan penari dari 17 grup musik tradisional tersebut.

"Apa yang ditampilkan oleh Kentongan Cablaka ini ada filosofinya. Pertama adalah tarian dari empat penjuru mata angin, artinya masyarakat Banyumas tersebar merata di empat penjuru," katanya.

Selain itu, kata dia, ada tarian yang dinamis dan dapat artikan bahwa masyarakat Banyumas telah siap untuk maju, serta tarian yang menggambarkan aliran Sungai Serayu.

Ia mengharapkan pergelaran Banyumas Extravaganza yang telah digelar untuk kesekian kalinya ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Banyumas.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo beserta istri dan Bupati Achmad Husein beserta istri didaulat untuk ikut bergoyang oplosan bersama para penari lengger.

Ganjar yang mengenakan pakaian tradisional khas Banyumas itu tampak bergoyang mengikuti lagu "Oplosan" dengan iringan musik Kentongan Cablaka.

Pergelaran Banyumas Extravaganza kali ini mengambil tema Topeng dalam Balutan Batik Banyumasan.

Dalam hal ini, para peserta karnaval batik Banyumasan menggunakan topeng batik.

sumber : Rep
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Galih Oviedo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger